Tidak hanya rumus saja disini juga disebutkan rumus perhitungannya juga. Contoh perhitungan rumus juga ada di sini sehingga siapa pun dapat melakukan perhitungannya dengan mudah. Rumus ini digunakan dalam teknik industri di industri pakaian apa pun. Umumnya, insinyur Tekstil dan IPE bekerja di bagian teknik industri industri garmen. Rumus ini digunakan untuk bekerja di departemen IE di industri garmen dan sangat membantu semua orang. Semoga artikel ini dapat membantu Anda dalam penerapan rumus IE yang digunakan dalam industri garment.
Engineering yang berfokus pada optimasi process atau systems yang berkonsentrasi pada development, improvement, implementation and evaluation dari integrasi antara systems of people, money, knowledge, information, equipment, energy, materials, analysis and synthesis.
FOCUS UTAMA SEORANG IE ADALAH :
- 7 WASTE (PEMBOROSAN )
- TRANSFORTATION
- INVENTORY
- MOTION
- WAITING
- OVER PRODUCTION
- PROCESSING
- DEFFECT
- ANALISIS 4M-1E
- MAN
- METHODE
- MATERIAL
- MACHINE
- ENVIROMMENT
- IMPROVEMENT
Improvement adalah adalah usaha-usaha berkelanjutan yang dilakukan untuk mengembangkan dan memperbaiki produk, pelayanan, ataupun proses.
Improvement yang ada di konvensi terbagi menjadi beberapa kategori :
1. QCC (Quality Control Circle)
Improvement dalam bentuk TEAM yang menerapkan perbaikan berkelanjutan berbasis DELTA (8 Langkah dan 7 Alat), dengan cakupan satu area kerja yang sama (1 departemen).
2. QCP (Quality Control Project)
Improvement dalam bentuk TEAM yang menerapkan perbaikan berkelanjutan berbasis DELTA (8 Langkah dan 7 Alat), dengan cakupan lintas departemen (minimal 3 departemen yang terlibat).
3. QCL (Quality Circle Leader)
Memfokuskan pada pengembangan budaya improvement di perusahaan. Dalam hal ini, seorang QC Leader bertanggung jawab untuk mengukur dan meningkatkan kemampuan tim dalam mengembangkan budaya improvement di perusahaan.
4. SS (Suggestion System)
Improvement dalam bentuk INDIVIDUAL yang bersifat operasional, dilakukan di area kerja masing-masing dengan menggunakan metode problem solving yag sederhana.
5. PPS (Practical Problem Solving)
PPS mengacu pada proses penyelesaian masalah dengan cara yang sistematis dan efektif. Metode ini digunakan atas masalah dengan cakupan yang lebih STRATEGIS.
6. SI (Safety Improvement)
Improvement yang bertujuan untuk mengukur penerapan kesehatan dan keselamatan kerja di suatu perusahaan.
7. 5R
Metode 5R adalah pendekatan sistematis untuk organisasi dan manajemen tempat kerja. Metodologi ini berfokus pada lima prinsip utama yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, rajin.
8. TEKS (Triputra Eksekutif Kaizen System)
Hampir sama seperti 5R Triputra Eksekutif Kaizen System adalah bentuk perbaikan dengan tingkat lebih komplek dan lebih tinggi, dimana perencanaan perbaikan juga melibatkan Top Management Perusahaan dan dilakukan di beberapa area perbaikan sekaligus.
ETOS KERJA KAIZEN
- 整理 (seiri) - Short - Ringkas
- 整頓 (seiton) - Set in order - Rapi
- 清楚 (seiso) - Shine - Resik
- 清潔 (seiketsu) - standardize - Rawat
- 躾け (shitsuke) - sustain - Rajin
9. Support Operation
Improvement yang dilakukan dengan tujuan untuk mendukung operasional perusahaan.
DAFTAR ISTILAH IE
- SMV - STANDARD MINUTE VALUE
- SAM - STANDARD ALLOWANCE MINUTES
- LOB - LINE OF BALANCING
- OPL - OPERATION LIST
- BN - BOTTLE NECK
- CM - CONTRIBUTION MARGIN
- BEP - BREAK EVENT POINT
- WIP - WORK IN PROGRESS
- RCA - ROOT COUSE ANALYSIS
- DOL - DEGREE OF OPERATING LEVERAGE
- FIFO - First In First Out
- FEFO - First Expired First Out
- LIFO - Last In First Out
- GSD - General Sewing Data
- ERP - Enterprise Resource Planning
- CT - CYCLE TIME
- ST - STANDARD TIME
- SPD - SEWING PERFORMANCE DATA
- MTM - METHODE TIME MEASUREMENT
- CM - CONTRIBUTION MARGIN
- TTAS - TREAD TRIMMING AT SHORT
- AD - ARTICLE DESKRIPTION
- BOM - BILL OF MATERIAL
- CMT - CUT, MAKE AND TRIM
- FOB - FREIGHT ON BOARD
- MTS - MAKE TO STOCK
- MTO - MAKE TO ORDER
- ATO - ASSEMBLY TO ORDER
- ETO - ENGINEER TO ORDER
RUMUS DASAR DALAM DUNIA IE
- RATA RATA =NILAI + NILAI / BANYAK DATA
- MERUBAH PERCEN =NILAI / 100
- DETIK KE MENIT =NILAI DETIK / 60
- MENIT KE DETIK =NILAI MENIT x 60
- CT/PCS =NILAI * ALLOWANCE
- CAPASITY/HOUR =3600 / CT WITH ALLOWANCE
- CAPASITY/DAY =28800 / CT WITH ALLOWANCE
- MANPOWER =SMV x Output / Waktu Kerja ( Menit )
- WORK TIME =ST x Output) / Jumlah Tenaga Kerja
- OUTPUT =Waktu Kerja x Jumlah Tenaga Kerja) / ST
- ST (STANDARD TIME) =Waktu Kerja x Jumlah Tenaga Kerja) / Output
- EFF DAY/WEEK =OUTPUT x SMV / JAM KERJA ( MENIT ) X OPERATOR
- TARGET HOUR =60 / SMV X OPERATOR
01. Penentuan SAM (Standar Menit yang Diizinkan): SAM = (Waktu Siklus × Peringkat Kinerja) + Tunjangan
- Waktu Siklus: 75
- Peringkat Kinerja: 75%
- Tunjangan: 10
- SAM (Menit Standar yang Diizinkan): 1.10
02. Penentuan SMV (Nilai Standar Menit): SMV = Waktu Siklus × Peringkat Kinerja
- Waktu Siklus: 30
- Peringkat Kinerja: 85%
- SMV (Nilai Menit Standar): 0,43
03. Penentuan Earned Minute : Earned Minute = Total Produksi X SMV
- Jumlah Produksi: 1700 buah
- SMV: 5.20
- Perolehan Menit: 840,00
04. Penentuan CPM (Cost Per Minute) CPM (Cost Per Minute) = Biaya Pabrik Bulanan/Eared Minute Bulanan
- Biaya Pabrik Bulanan: 12000000
- Menit Perolehan Bulanan:1120000
- BPS (Biaya Per Menit):10,71
05. Penentuan CM (Biaya Produksi) : Biaya Produksi (CM) = SMV × CPM
- SMV: 5.5
- BPS: 10.7
- CM (Biaya Pembuatan): 58,85
06. Penentuan Target Lini Harian Target Lini Harian = (Menit Kerja × Tenaga Kerja × Efisiensi)/SMV
- Menit/Jam Kerja: 600 Menit
- Tenaga Kerja: 35
- Efisiensi: 50%
- SMV: 7.8
- Target Garis Harian: 1346
07. Penetapan Target Individual Operator: Target Individual Operator = (Menit Kerja × Tenaga Kerja × Efisiensi)/SMV
- Menit/Jam Kerja: 600 Menit
- Tenaga Kerja: 1
- Efisiensi: 60%
- SMV: 0,25
- Target Operator Individu: 1440
08. Penentuan Efisiensi Jalur : Efisiensi Jalur = (Output Jalur × SMV × 100)/ (Tenaga Kerja × Menit Kerja)
- Keluaran Jalur: 2200
- SMV: 12.5
- Tenaga Kerja: 60 orang
- Menit/Jam Kerja: 700 Menit
- Target Jalur Individu Harian: 65%
09. Penentuan Efisiensi Operator Individu: Efisiensi Operator Individu = (Output Jalur × SMV × 100)/ (Tenaga Kerja ×Menit Kerja)
- Keluaran Jalur: 1400
- SMV: 0,3
- Tenaga Kerja : 1 Orang
- Menit/Jam Kerja: 600 Menit
- Efisiensi Operator Individu: 70%
10. Penentuan Biaya Produksi Per Unit: Biaya Produksi Per Unit = Total Biaya Produksi/Jumlah Produksi Pcs
- Total Biaya Produksi: 72000
- Total Buah Produksi: 1500
- Biaya Produksi Per Unit : 48
11. Penentuan Produktivitas Mesin : Produktivitas Mesin = Total Output/Jumlah Mesin
- Jumlah Keluaran: 2000
- Jumlah Mesin : 25
- Produktivitas Mesin : 80
12. Penentuan Produktivitas Tenaga Kerja : Produktivitas Tenaga Kerja = Total Output/Tenaga Kerja (Manpower)
- Jumlah Keluaran: 1500
- Tenaga Kerja (Tenaga Kerja): 32
- Produktivitas Tenaga Kerja: 47
13. Penentuan Utilisasi Mesin (%) : Utilisasi Mesin (%) = (Waktu Pengoperasian Mesin Aktual X 100) / Total Waktu
- Total Waktu: 600
- Waktu Pengoperasian Mesin Sebenarnya: 400
- Pemanfaatan Mesin (%): 67%
14. Penentuan Man to Machine Ratio (MMR): Machine to Machine Ratio (MMR) = Jumlah Tenaga Kerja/Jumlah Mesin
- Jumlah Tenaga Kerja: 4000
- Total Mesin Tanpa Idle: 2600
- Rasio Manusia terhadap Mesin (MMR): 1,54
15. Penentuan Kapasitas Pabrik Bulanan: Kapasitas Pabrik = (Jam Kerja × Jumlah Pekerja × Hari Kerja × Efisiensi Pabrik × 60)/Rata-rata. SMV
- Jam Kerja: 10
- Jumlah Pekerja: 2500
- Hari Kerja: 27
- Efisiensi Pabrik: 55%
- SMV Rata-Rata Pabrik: 5,5
- Kapasitas Pabrik: 4050000
16. Penentuan Rasio Potong terhadap Pengiriman: Rasio Potong terhadap Kapal = (Total Jumlah yang Dikirim/Total Jumlah Pemotongan) × 100
- Total Jumlah yang Dikirim: 4000000
- Jumlah Potongan Total: 4080000
- Rasio Potong terhadap Pengiriman: 98%
17. Penentuan Cut to Ship Loss: Cut to Ship Loss (%) = [( 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 C 𝑢𝑡 Qty.- 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 Ship Qty.)/ 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 C 𝑢𝑡 Qty.] × 10 0
- Total Jumlah yang Dikirim: 4000000
- Jumlah Potongan Total: 4080000
- Rasio Potong terhadap Pengiriman: 2%
18. Penentuan Total Penghematan Finansial: Total Penghematan Finansial = Jumlah Barang Tambahan yang Dikirim × Rata-rata FOB
- Jumlah Potongan Ekstra yang Dikirim: 1000
- FOB rata-rata: 4,5
- Dipotong menjadi Penghematan Finansial: 4500
19. Penentuan DHU (Defect Per Hundred Unit): DHU = (Jumlah Cacat yang Ditemukan × 100)/Jumlah Barang yang Diperiksa
- Total Potongan yang Diperiksa: 1100
- Jumlah Total Cacat yang Ditemukan: 85
- DHU (Cacat Per Seratus Unit): 7,73
20. Penentuan Pitch Time : Pitch Time = Garmen SMV/No. Operasi
- Pakaian SAM : 9.8
- Jumlah Operasi: 25
- Waktu Pitch: 0,39
21. Penentuan WIP (Pekerjaan Dalam Proses) = Total input- Total output (pemotongan/penjahitan/finishing)
- Jumlah masukan: 1775 buah
- Jumlah keluaran: 970 buah
- WIP: 805 buah
22. Penetapan RFT (Benar Pertama kali) = (Jumlah barang atau Lot yang lolos / Jumlah total barang atau Lot yang diproduksi) x 100
- Total tiket: 195 buah
- Jumlah yang Diproduksi : 203 buah
- RFT: 95,06%
23. Rumus penghitungan Tingkat Kecacatan = (Jumlah pakaian cacat /Jumlah pakaian yang diperiksa) *100
- Total pakaian cacat: 17 pcs
- Total yang diperiksa : 307 pcs
- Tingkat Cacat: 5,53%
24. Rumus penghitungan Defects Rate = (Total cacat /Total pakaian yang diperiksa) *100 (Satu pakaian boleh mempunyai lebih dari satu cacat)
- Total cacat pada pakaian yang diperiksa: 22 pcs
- Total yang diperiksa : 307 pcs
- Tingkat Cacat: 7,16%